Tautan-tautan Akses

Wakil Menlu Richard Armitage: AS Tersentak Atas Berlanjutnya Berbagai Serangan di Irak - 2003-11-09


Wakil Menteri LN Amerika Richard Armitage mengatakan, Amerika tersentak karena terus berlanjutnya serangan atas pasukan koalisi di Irak, sebuah negara yang disebutnya masih merupakan kawasan perang. Kata Armitage pada wartawan hari Sabtu, masalah keamanan masih dirasakan di ibukota Baghdad dan di kota-kota lain seperti Tikrit, al-Ramadi dan Fallujah. Kota-kota itu agaknya digunakan sebagai titik tolak serangan atas pasukan koalisi. Tapi Armitage yakin keamanan di Irak akan membaik nantinya, dan dia yakin pemerintahan sementara pimpinan Amerika punya rencana kuat untuk menghentikan serangan-serangan itu. Dalam waktu satu minggu terakhir, lebih dari 20 orang tentara Amerika tewas di Irak, jumlah korban paling banyak dalam seminggu, sejak Presiden Bush mengumumkan perang selesai tanggal satu Mei.

Sementara, sejumlah ledakan kuat terdengar di Baghdad hari Sabtu malam, kendati tentara Amerika telah meningkatkan penjagaan keamanan. Kata jurubicara tentara Amerika, dia mendengar dua ledakan yang beruntun hari Sabtu, tapi belum ada rincian tentang ledakan itu, ataupun kalau ada korban tewas dan luka-luka. Kantor berita Reuters melaporkan, sedikitnya sebuah ledakan tampak berasal dari kawasan dimana terdapat markas besar pasukan Amerika di Baghdad. Hari Selasa lalu, serangan mortir atas kompleks Amerika itu melukai empat orang. Hari Sabtu pagi, pasukan Amerika melancarkan serangan atas berbagai sasaran di kota kelahiran Saddam Hussein, Tikrit, satu hari setelah helikopter tentara Amerika jatuh dan terbakar, menewaskan ke-enam orang yang berada didalamnya. Katanya ada indikasi bahwa helikopter itu jatuh kena tembakan yang dilepaskan dari pinggiran kota Tikrit, dan serangan pasukan Amerika itu menggunakan tank-tank dan pesawat pembom. Di kota Fallujah, dua orang tentara Amerika lagi tewas kena bom yang dipasang di pinggir jalan, dan seorang lainnya luka-luka. Sementara itu, Palang merah internasional menutup semua kantor-kantornya di Baghdad dan Basra karena alasan keamanan.

XS
SM
MD
LG