Utusan khusus komisi hak asasi PBB untuk Birma, Paulo Sergio Pinheiro tiba di Rangoon untuk melihat pelaksanaan hak asasi di negara yang dikuasai tentara itu. Pinheiro dijadwalkan akan berada di Birma selama satu minggu. Kali terakhir dia berada di Birma, pada bulan Maret, Pinheiro mempersingkat kunjungannya setelah menemukan sebuah alat perekam rahasia ketika dia sedang mengadakan pembicaraan rahasia dengan tawanan politik. Sejak itu, kata Amerika, pelaksanaan hak asasi di Birma semakin buruk, dan sekarang malahan telah mencapai tingkat paling buruk. Pejabat militer Birma telah menahan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi sejak bulan Mei, dan belum diketahui apakah Pinheiro akan diperbolehkan untuk bertemu dengan Suu Kyi.