Tautan-tautan Akses

Piter Sitepu:  Bakti Kepada Ibu Membawa Berkah - 2003-10-21


Bagi Anda yang ingin menjadi tamu Jurnal VOA, harus menghubungi rekan kita yang satu ini, Piter Sitepu. Ingat, Piter, bukan “Pieter”. Meskipun semula ia ingin namanya ditulis “Pieter”, bukan Piter. Lalu kenapa menjadi Piter? Kesalahan tulis ini terjadi sewaktu penulisan ijazah di Sekolah Dasar. Piter adalah penanggung jawab marketing, khusus program TV Jurnal VOA. Ia bertanggung jawab menyediakan tamu-tamu Jurnal VOA yang selalu hadir di hadapan Anda setiap pagi. Ditanya tentang pandangannya selama bekerja di VOA seksi Indonesia, Piter mengatakan jika lingkungan kerja di VOA yang akrab dan mudah diajak bekerja sama, membuatnya betah bekerja di VOA seksi Indonesia. Dalam peran barunya ini, pria asal Medan ini harus berinteraksi dengan banyak orang setiap hari, dan mengetahui perkembangan sosial politik di Indonesia.

Menilik perjalanan hidup Piter, bukan saja mengesankan, tetapi banyak yang bisa kita jadikan teladan. Ketekunan pria ini tidak saja dihargai oleh kedua orangtuanya, tetapi juga memikat seorang pelatih Polo Air di Medan.

Sejak masih duduk di Sekolah Dasar, ia senang sekali berenang. Setiap hari ia selalu berkecibung berjam-jam di kolah renang Selayang, Kampus Universitas Sumatera Utara. Piter kecil tidak akan merasa senang, kalau belum menceburkan diri di kolam renang. Bagaikan ikan di kolam, ia menemukan kebahagiaan ketika ia berada di dalam air. “Merasa ringan dan segar sehabis renang”, begitu katanya.

Tanpa ia sadari, dari jauh sepasang mata selalu awas mengamati semua tingkah polah Piter di kolam renang. Ia adalah pelatih Polo Air. Pada suatu hari, sang pelatih memutuskan untuk mendekati Piter kecil, lalu memintanya bergabung dengan tim Polo Air Medan. Sejak itu, Piter memiliki keharusan menghabiskan waktu 6 hingga 7 jam di kolam renang. Hasilnya, pada tahun 1983, anak kedua dari lima bersaudara ini pun menjadi atlit Polo Air nasional di Sea Games yang digelar di Singapore. Bukan itu saja, ia bahkan tercatat sebagai atlit Polo Air termuda.

Semula Piter ingin menjadi atlit Polo Air secara profesional. Tetapi keingginan ini ia tangguhkan, karena karier atlit di Indonesia tidak dapat menjanjikan kehidupan yang pasti. Pria asal Medan ini pun bertekad untuk mencapai prestasi dalam studi. Dan benar, begitu lulus SMA tahun 1984, berkat kerja kerasnya, Piter pun diterima di ITB Bandung pada tahun 1984, jurusan Teknik Industri.

Selepas dari ITB tahun 1989, Piter menduduki jabatan Manager Astra cabang Riau, ketika usianya baru 24 tahun. Setelah banyak tahapan hidup terpenuhi dengan sukses, sang ibu memandang jika sudah waktunya bagi Piter untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Pada tahun 1984 dari Medan, sang ibu berangkat ke Jakarta meminta Piter bertemu dengan anak temannya bernama Natalia yang saat itu sedang belajar di ITB.

Demi bakti kepada sang ibu yang jauh-jauh terbang dari Medan ke Jakarta, Piter pun memenuhi keinginan sang ibu. Sehabis pulang kerja, dari Jakarta Piter menembus malam buta menuju Bandung. Tanpa disangka mereka berdua langsung menemukan kecocokan yang tidak direncanakan. Maka Natalia dan Piter Sitepu pun menuju pelaminan tahun 1995.

Meskipun merupakan pribadi yang menekankan perlunya kerja keras, di waktu yang sama Piter punya filsafat,”menjalani hidup ini sederhana saja, dan fleksibel”, katanya. Ini bisa kita tilik ketika ia rela untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai General Manager Divisi Transportasi PT. Multimoda, demi menemani sang isteri belajar ke Amerika Serikat.

Bukan hanya itu, ketika itu Departemen Pekerjaan Umum, instansi tersebut mengalami perubahan struktur birokrasi dan menyatakan membatalkan bea siswa Natalia yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam situasi yang kalut seperti itu, Piter berkeyakinan, “Tuhan bekerja, dan masalah pasti akan teratasi”, katanya. Betul juga, tidak lama setelah itu, Natalia mendapat jawaban yang memuaskan dari hasil kerja kerasnya. Aplikasi bea siswa yang ia kirimkan ke universitas tempat ia belajar mendapat jawaban mengembirakan. Natalia mendapat bea siswa penuh dari Cornel University. Setelah masalah utama teratasi, Piter pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan. Piter melanjutkan studi di State University of New York di Binghamton, sambil bekerja sambilan sebagai web design. Kali ini, ia memilih jurusan ekonomi. Piter menyelesaikan studi ini dalam waktu singkat, dan pada tahun 2002 ia sudah menyandang gelar Master of Art dari State University of New York. Tidak cukup dengan itu, pada Januari 2004 nanti di depan nama Natalia akan dibubuhi gelar Dr.

Oleh: Siti Nurjanah

XS
SM
MD
LG