Seorang tersangka pemboman Bali sekali lagi minta maaf untuk perannya dalam pemboman maut dan minta dijatuhi hukuman yang lebih ringan. Berbicara dari sebuah pernyataan yang disiapkan terlebih dahulu, Ali Imron mengatakan ia hanyalah mengikuti perintah ketika ia memarkir kendaraan diluar sebuah kelab malam yang penuh sesak di Bali pada bulan Oktober tahun lalu.
Sebuah bom besar didalam kendaraan itu meledak dan menewaskan 202 orang. Penuntut minta pada pengadilan agar menjatuhi hukuman terhadap diri Ali Imron, hukuman penjara 20 tahun. Ali Imron adalah anggota jaringan teroris regional Jemaah Islamiyah. Tetapi kelima hakim yang mengadili sidang itu tidak terikat dan tidak harus mematuhi rekomendasi hukuman itu.