Tautan-tautan Akses

Pemimpin Asia Pasifik Tanggapi Kematian Sergio Vieira de Mello Dengan Marah - 2003-08-21


Para pemimpin kawasan Asia Pasifik menanggapi dengan marah berita bahwa utusan PBB di Irak, Sergio Vieira de Mello turut tewas dalam pemboman kemarin di Baghdad. Presiden Timor Timur Xanana Gusmao mengatakan hari ini bahwa negaranya telah kehilangan seorang sahabat yang unik dan tidak terlupakan. Vieira de Mello dianggap berjasa membantu membimbing negara kecil itu menuju kemerdekaan setelah perpisahan berdarah dari Indonesia. Bendera di Timor Timur dinaikkan setengah tiang, untuk menghormati warga Brazil yang berusia 55 tahun itu. Presiden Cina Hu Jintao mengatakan ia sangat berduka atas pemboman itu dan berjanji bahwa Beijing akan bekerjasama dengan negara lain untuk mengusahakan agar PBB terus melakukan tugas kemanusiaan di Irak. Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi menyebut ledakan itu tindak kebencian teroris dan mengatakan para korban adalah orang-orang yang berada di garis depan dalam usaha membantu rakyat Irak. Pimpinan badan penyapu ranjau Kamboja, Sam Sotha, adalah teman Vieira de Mello, dan menyebutnya seorang yang agung yang memberi sumbangan sangat besar dalam pembersihan ranjau di Kamboja.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus melakukan tugas kemanusiaan di Irak, walaupun kantor PBB di Baghdad dibom kemarin. Seorang jurubicara PBB mengatakan 20 orang staff PBB yang cedera dalam peledakan itu, telah diterbangkan ke Yordania untuk diobati. Tetapi, ia mengatakan hanya dua dari karyawan PBB yang tidak cedera menerima tawaran untuk meninggalkan Irak. Sekalipun upacara mengenang para korban ledakan tadi direncanakan di misi PBB di seluruh dunia, annan mengatakan masyarakat internasional tidak akan dapat di-intimidasi dan akan tetap melaksanakan misinya. Paling sedikit 17 orang meninggal dalam ledakan bom truk kemarin di Baghdad, termasuk duta PBB di Irak.

XS
SM
MD
LG