Komisi sipil yang menyelidiki kudeta yang gagal bulan lalu terhadap Presiden Filipina Gloria Arroyo telah menangguhkan sidang, setelah beberapa orang yang dituduh terlibat dalam kudeta itu tidak mau memberi kesaksian. Pengacara 5 orang tertuduh menyerahkan surat kepada komisi kemarin, yang mengatakan mereka tidak mau menjawab pertanyaan apapun, supaya tidak membahayakan pembelaan mereka di pengadilan. Para pembela mengatakan klien mereka hanya akan mengajukan pernyataan tertulis kepada komisi sipil itu. Lebih dari 300 orang tentara dan perwira menduduki daerah niaga Manila tanggal 27 juli lalu, menuntut agar Presiden Gloria Arroyo dan beberapa pejabat lain meletakkan jabatan.