Para pemimpin tentara yang membangkang di Manila, melanjutkan perundingan dengan pemerintah Filipina setelah batas waktu kedua bagi para pembangkang untuk menyerah terlewati. Jurubicara pemerintah mengatakan, batas waktu itu telah diundur. Tentara yang membangkang, yang jumlahnya sekitar 200 orang, bertahan di sebuah apartemen dan kompleks pertokoan dekat distrik keuangan Manila. Mereka menuduh pemerintahan Presiden Gloria Arroyo korupsi, dan menuntut agar ia mengundurkan diri.
Pasukan marinir Filipina mengepung gedung gedung itu. Presiden Gloria Arroyo memerintahkan agar tentara menggunakan kekuatan secukupnya, kalau perlu, untuk menyingkirkan tentara yang membangkang. Sekurang kurangnya 15 orang tentara pembangkang telah menyerahkan diri tanpa insiden.