Para pejabat Indonesia telah memberikan kepada pemerintah Swedia apa yang mereka sebut bukti hukum bahwa para anggota GAM yang hidup di pengasingan di Swedia terlibat dalam terorisme di Indonesia. Delegasi Indonesia menyampaikan informasi itu di Stockholm hari Selasa. Pemimpin delegasi, mantan menteri luar negeri Indonesia Ali Alatas mengatakan bukti itu mengaitkan para pemimpin pemberontak GAM yang kini menetap di Swedia dengan serangan-serangan terroris. Menteri Luar Negeri Swedia Anna Lindh mengatakan pihak berwajib akan mengambil langkah-langkah yang layak jika tampaknya ada undang-undang Swedia yang dilanggar. GAM telah memperjuangkan kemerdekaan di Aceh sejak tahun 1976. Tentara Indonesia melancarkan serangan terhadap gerakan pemberontak itu tanggal 19 Mei, setelah ambruknya lima bulan gencatan senjata yang ditengahi oleh masyarakat internasional.