Para pemimpin Eropa menyerukan peran “sentral” bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam membangun kembali Iraq yang hancur oleh perang. Pernyataan yang dikeluarkan di pertemuan puncak Uni Eropa di Athena juga menekankan tanggung-jawab koalisi yang dipimpin Amerika untuk memulihkan kestabilan di Iraq, dengan memberikan bantuan kemanusiaan dan melindungi warisan budaya dan museum-museum negara itu. Pernyataan itu menegaskan kembali kesediaan Uni Eropa membantu pembangunan kembali Iraq. Tetapi organisasi itu tidak menyebut-nyebut senjata pemusnah massal ataupun rezim Saddam Hussein yang sudah terguling – isu-isu yang menyebabkan perpecahan parah dalam tubuh Uni Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebelum perang Iraq.