Tautan-tautan Akses

Wajah di Balik Suara: Nia Sutadi - 2003-04-08


Ada berbagai jenis orang yang akan Anda temui dalam hidup, tapi mungkin hanya segelintir yang meninggalkan kesan mendalam.

Maria Theresia Kurniati (Nia) Sutadi adalah salah satu diantaranya.

Salah seorang rekan kerjanya di Siaran Indonesia VOA, Ariono Arifin, menggambarkan Nia sebagai “orang yang benar-benar dapat dipercaya dan tidak pernah mengecewakan.” Dia lalu menambahkan, “saya senang bekerja dengannya.”

Sedangkan bagi rekannya yang lain, Sondang Sirait, “Nia itu pekerja keras yang tidak pernah lupa menikmati hidup. Dia rajin bekerja, tapi juga tahu bagaimana caranya menjadi teman yang baik.”

Bila Anda sering menyimak siaran radio VOA, Anda pasti sering mendengarkan suara Nia Sutadi lewat berbagai laporan bidang kesehatan, pendidikan maupun hiburan. Sejak bergabung dengan VOA pada bulan Juli tahun silam, adakalanya ia juga berperan sebagai produser siaran radio. Dan belakangan ia juga sering memberikan kontribusi liputan untuk acara televisi ‘Dunia Kita,’ yang disiarkan di Metro TV.

Ia mengaku suka bekerja. “Saya memang paling tidak bisa menganggur,” katanya. Meskipun demikian, ia mengaku terkadang tetap tergoda untuk mengeluh, apalagi di pagi hari saat berangkat kerja. “Tapi anehnya, begitu sampai di kantor saya langsung bersemangat kerja, bahkan sampai malam sekalipun,” ujarnya sambil tertawa.

Nia bukan orang baru dalam bidang media massa. Sebelum pindah ke Amerika Serikat, Nia pernah memegang posisi general manager radio FeMale 100.2 FM dan manajer operasi radio Hard Rock FM, kedua-duanya di Jakarta.

Karirnya dalam bidang radio bermula secara tidak sengaja. Ketika itu salah seorang kenalannya di radio Prambors mengumumkan bahwa ada pembukaan lowongan reporter di sana. Nia pun iseng-iseng menawarkan diri. Ternyata dia diterima, dan selama enam tahun ke depan berkarir di sana. Sebagai reporter ia pernah mewawancarai banyak tokoh penting, diantaranya Kwik Kian Gie, Abdul Latief dan Haryono Suyono. Setelah itu ia dipromosikan sebagai produser acara pagi yang diawaki penyiar kondang Ida dan Krisna. Kerja kerasnya membuahkan sukses. Ia terus mendapat promosi, sampai akhirnya mencapai posisi station manager.

Tentang hidup ia berkomentar, “pada dasarnya saya orangnya simpel. Saya hanya ingin menjadi orang yang berbahagia.”

Dan kebahagiaan, menurut pecinta film drama ini, tidak dapat diukur dengan uang. “Saya akan merasa senang kalau bisa mencapai sesuatu.” Prinsip yang sederhana, tapi bermakna. Sama seperti pedoman hidupnya yang lain, untuk hidup hari demi hari, dan menjadikan kesalahan masa lalu sebagai pelajaran untuk hari esok.

Tampaknya hidup bagi wanita berzodiak Capricorn ini adalah putaran waktu yang aktif dan optimis. Baginya hidup sangat berharga, dan pada akhirnya terpulang pada kita untuk menggali potensi apapun didalamnya.

Seperti ucapan seorang penulis dan filsuf Inggris, Sir Francis Bacon (1561 – 1626), bahwa orang bijaksana akan menciptakan sendiri peluang-peluang baru, lebih dari apa yang disodorkan kehidupan.

XS
SM
MD
LG