Tautan-tautan Akses

Memperbaiki Nama Islam di Amerika - 2003-03-20


Sebuah LSM Islam di Amerika sekarang ini sedang melancarkan kampanye iklan dengan tujuan untuk menandingi apa yang mereka lihat sebagai retorika anti Muslim yang meningkat. Kampanye itu, menurut para peluncurnya dimaksudkan untuk menghadirkan gambaran yang tepat mengenai Islam. Opening Theme:

Sudah lama umat Islam di Amerika mengeluh, bahwa pemberitaan di media Amerika mengenai Islam dan umat Islam, sebagian besar mengetengahkan segi negatif, seperti terorisme dan ekstremisme. Keadaan seperti itu telah mendorong sebuah LSM Islam yang berkedudukan di Washington, Council on American-Islamic Relations atau CAIR, meluncurkan kampanye yang mereka beri nama “Islam di Amerika.” Kampanye berupab pemasangan iklan di surat-suratkabar besar dan kecil ini direncanakan akan berlangsung selama satu tahun.

Direktur Komunikasi CAIR, Ibrahim Hooper, mengharapkan kampanye itu akan membantu mengubah citra Islam di Amerika. Ia mengatakan:

"Itulah salah satu faktor utama yang mendorong kami melancarkan kampanaye ini, yaitu mendefinisikan Islam. Islam sering didefinisikan oleh kaum ekstremis dari kedua belah pihak. Baik dari kalangan ekstremis sayap kanan dan kaum pengabar injil, maupun dari kalangan Islam sendiri. Jadi kita perlu mendefinisikan Islam tengah, mengambil dari tangan kedua ekstremis yang saya sebut tadi. Itulah yang kami lakukan.”

Direktur Eksekutif dewan itu, Nihad Awad, adalah seorang Palestina, yang lahir di Amman, Yordania, dan sekarang menjadi warganegara Amerika. Ia mengatakan kampanye ini diluncurkan setelah organisasi yang ia pimpin menerima puluhan ribu permintaan dari warga Amerika yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai Islam dan umat Islam dari tangan pertama.

"Islam semakin menarik minat warga Amerika biasa. Yang mereka lihat selama ini mengenai umat Islam dan Islam adalah dari pemberitaan yang sebagian besar negatif. Karena itu kami ingin menyampaikan berita yang sesungguhnya mengenai Islam, Islam yang kami hayati tiap hari, Islam yang dihayati oleh jutaan Muslim di Amerika dan di seluruh dunia, yang semuanya tidak sedikit pun dekat dengan kekerasan atau terorisme.”

Iklan “Islam di Amerika” ini muncul tiap hari Minggu di harian New York Times dan disebar ke masyarakat Muslim di seluruh Amerika untuk dipasang di media-media lokal.

Iklan pertama menunjukkan gambar seorang gadis Amerika keturunan Afrika, seorang pria keturunan Asia dan seorang pria lagi keturunan Eropa. Lalu ada pertanyaan: “Siapakah Diantara Kami ini yang Muslim?” Jawabnya: “Kami semua, kami semua Muslim Amerika.”

Iklan kedua menunjukkan sejumlah pramuka Muslimah dari California, sementara iklan ketiga menunjukkan seorang wanita mengenakan jilbab yang memperoleh gelas S-2 dari sebuah universitas Amerika yang prestijius dan bekerja sebagai peneliti di sebuah perusahaan internasional.

Ibrahim Hooper mengatakan kampanye itu ditujukan untuk menunjukkan bahwa Muslim Amerika adalah warga Amerika biasa, seperti warga Amerika lainnya. Mereka bekerja sebagai dokter, mahasiswa, ibu rumah tangga, sopir bis , pramuniaga atau lainnya.

Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad mengatakan iklan itu menunjukkan kekuatan yang ditimbulkan karena keragaman rakyat Amerika, baik dari segi etnik maupun agama. Ia berharap kampanye iklan ini akan membantu rakyat Amerika mengerti lebih baik salah satu agama yang berkembang pesat di tengah-tengah mereka.

XS
SM
MD
LG