Pejabat-pejabat pertahanan Amerika mengatakan kemungkinan serangan terhadap Irak akan dimulai dengan serangan udara besar-besaran terhadap sasaran-sasaran militer dan politik untuk mempermudah jalan bagi serangan darat kemudian. Surat-suratkabar Amerika mengutip para pejabat itu yang mengatakan Angkatan Udara Amerika akan melepaskan lebih dari tiga ribu bom dan rudal dalam waktu 48 jam pertama serangan itu sebagai usaha untuk membuat militer Irak terkejut dan menghancurkan semangat mereka untuk melawan. Para pejabat itu menekankan bahwa serangan itu diatur untuk meminimalkan korban sipil dan kerusakan terhadap infrastruktur Irak sehingga negara itu dapat dibangun kembali setelah konflik. AS telah menekan pemimpin Irak Saddam Hussein untuk melepaskan kekuasaannya atau bekerjasama sepenuhnya dengan tuntutan Perserikatan Bangsa Bangsa agar ia menyerahkan senjata-senjata terlarangnya.