Kata Menteri LN Amerika Colin Powell, Amerika punya bukti bahwa Irak tidak mau bekerja sama dengan tim pemeriksa senjata PBB. Kata Powell, dalam sebuah wawancara dengan suratkabar Jerman, tingkah-laku Irak itu akan dibuktikan pada akhir bulan ini. Tim pemeriksa senjata PBB akan memberikan laporan kepada DK PBB tanggal 27 Januari, tentang apakah Irak sudah menjalankan keputusan PBB untuk memusnahkan senjata-senjata terlarangnya. Hari Jumat, Gedung Putih mengatakan ditemukannya sejumlah kepala peluru kimia yang kosong sebagai suatu hal yang “serius dan mencemaskan.” Kata jurubicara Gedung Putih Ari Fleischer, pejabat Amerika tidak menemukan daftar kepala peluru kimia yang kosong itu dalam daftar yang diserahkan oleh Irak. Tapi Inggris mengatakan tidak akan tergesa-gesa mengambil kesimpulan, sedangkan Rusia dan Perancis, dua negara anggota DK lainnya mengatakan, penemuan itu menunjukkan bahwa tim pemeriksa senjata perlu lebih banyak waktu untuk melakukan tugas mereka. Presiden Perancis Jacques Chiraq mengatakan, Perancis tidak akan mendukung serangan apapun terhadap Irak kalau serangan itu tidak dibenarkan oleh DK. Collin Powell mengatakan, Amerika akan melancarkan tindakan militer tanpa menunggu keluarnya resolusi PBB yang kedua, kalau Amerika yakin bahwa Irak masih mempunyai senjata pemusnah massal, atau akan membuat senjata-senjata seperti itu. Kepala tim pemeriksa senjata PBB Hans Blix mengatakan, penemuan ke-12 kepala peluru yang kosong itu “bukanlah sesuatu hal yang gawat.”