Para pejabat Israel mengatakan, ada kemungkinan Israel akan terpaksa menghentikan penerbangan 140 jet tempur F-4 nya, karena kekurangan suku cadang buatan Inggris. Inggris membantah adanya embargo penjualan suku cadang militer kepada Israel; tapi pejabat keamanan Israel mengatakan, pengiriman suku cadang dari Inggris telah terhenti sejak beberapa bulan untuk mencegah digunakannya pesawat tempur itu menyerang orang-orang Palestina. Harian resmi Israel 'Maarif' melaporkan, negara Uni Eropa lainnya juga menjalankan kebijaksanaan sama. Pesawat tempur F-4 Phantom adalah buatan Amerika, tapi ada suku cadangnya yang dibuat di Inggris. Kantor berita Associated Press mengutip jurubicara pemerintah yang mengatakan, tidak ada embargo yang resmi ataupun tidak resmi. Katanya Inggris menjalankan kebijaksanaan tidak mengekspor peralatan yang bisa digunakan untuk menumpas kelompok-kelompok di dalam negeri ataupun untuk melancarkan agresi ke luar negeri.
Sementara, kata menteri pertahanan Israel, Jenderal Shaul Mofaz, serangan Amerika atas Irak akan dimulai dengan kepungan pasukan darat atas kota-kota besar, termasuk Bagdad. Jenderal Mofaz yang berkunjung ke Washington bulan lalu mengatakan, pasukan Amerika akan berusaha menghindari pertempuran di jalan-jalan di Irak; karena disanalah tentara Irak bisa menghantam lawannya dengan efektif. Kata Jenderal Israel itu, pesawat-pesawat tempur Amerika kemungkinan akan menyerang pangkalan peluncur roket, baik yang permanen maupun yang bisa dipindah-pindahkan. Kombinasi serangan seperti itu, kata Jenderal Mofaz, akan membatasi kemampuan Irak untuk menyerang Israel.