Perdana Menteri Israel Ariel Sharon memerintahkan dinas keamanan negara itu untuk menyelidiki beberapa pejabat tinggi pemerintah setelah informasi rahasia dibocorkan dari pembicaraan tingkat tinggi dengan Washington. Menurut berbagai laporan media Israel, Sharon memerintahkan penyelidikan itu setelah pejabat-pejabat Amerika marah-marah mengenai pembocoran itu. Diantara yang dimintai keterangan termasuk penasehat keamanan nasional Israel dan Dutabesarnya untuk Amerika. Suratkabar berpengaruh di Israel, “Haaretz” memuat informasi itu sehari setelah pembicaraan tanggal 16 November di Washngton berkenaan dengan kemungkinan perang dengan Irak. HAARETZ melaporkan bahwa pejabat-pejabat Amerika meminta Israel supaya tidak melakukan pembalasan jika Irak menembakkan rudal ke wilayah Israel setelah serangan Amerika.