Tautan-tautan Akses

Menjalani Bulan Ramadhan di Washington DC - 2002-11-12


Bulan suci Ramadhan kembali disambut dengan gembira oleh umat Islam di seluruh dunia. Presiden Amerika George W. Bush menyempatkan untuk menyampaikan pesan Ramadhan kepada umat Islam di seluruh dunia sebagai upaya meningkatkan toleransi umat beragama di dunia. Kamis malam 7 November lalu, Presiden Bush bahkan mengundang para duta besar negara-negara Islam dan mayoritas berpenduduk Muslim untuk berbuka puasa bersama di Gedung Putih.

Dari daftar panjang tamu yang hadir, hadir juga Dubes Indonesia di Washington Dr. Soemadi Brotodiningrat. Selain para duta besar, juga hadir sejumlah tokoh Islam di Amerika seperti Dr. Yahya Basha dari American Muslim Council, Dr. Sayyid Syeed, sekjen Islamic Society of North America (ISNA) dan Dr. Akbar Ahmed dari American University.

Acara buka puasa bersama ini merupakan upaya pemerintah Amerika untuk menunjukkan bentuk perdamaian, persahabatan dan toleransi antara dunia Islam dan Amerika. Dalam kata sambutannya, Bush mengatakan, inilah saat yang tepat untuk mengingat kembali hubungan persahabatan dan saling menghormati antara Amerika dan dunia Islam.

Sehari sebelumnya, Bush juga telah menyampaikan pesan Ramadhan kepada kaum Muslim di Amerika dan seluruh dunia. 'Islam adalah agama yang cinta damai yang dianut oleh lebih dari satu milyar penduduk, termasuk jutaan Muslim Amerika,' ujar Bush dalam awal pesannya.

Pesan Ramadhan dan acara buka puasa bersama ini sebenarnya sudah menjadi pemandangan yang biasa di Washington atau panggung politik Washington. Sewaktu Presiden Bill Clinton menghuni Gedung Putih tahun 1996, Hillary Clinton sempat melakukan 'open house' dengan mengundang umat Islam di Washington untuk berlebaran bersama. Saat itu, tiga keluarga Indonesia, Dutamardin Umar, Shahir Kadir dan Fadjril Asikin sempat diundang untuk berlebaran bersama Hillary Clinton.

Para politisi di Kongres Amerika bahkan pernah melakukan acara buka puasa bersama dengan sejumlah tokoh Islam di Amerika yang tergabung dalam organisasi seperti American Muslim Council (AMC) dan Council for American Islam Relation (CAIR).

Islam memang menjadi salah satu agama yang paling berkembang di Amerika saat ini dengan jumlah pemeluk diperkirakan sekitar 7 juta orang. Jumlah masjid atau pusat kegiatan Islam di Amerika diperkirakan sekitar 1200 buah. Jumlah media Islam juga semakin berkembang dengan jumlah penerbitan diperkirakan mencapai lebih dari 700 buah.

Dengan datangnya bulan suci Ramadhan ini, berbagai kegiatan umat Islam semakin semarak di masjid-masjid tadi. Termasuk juga Masjid Indonesia di Rockville, Maryland yang dikelola oleh Indonesian Muslim Association in America (IMAAM). IMAAM Center ini baru saja dibangun Agustus 2002 lalu setelah dilakukan pengumpulan dana yang gencar pada bulan Juli 2002 lalu.

Selain terpusat di IMAAM Center tadi, umat Islam Indonesia di Washington, D.C. dan sekitarnya juga menyelenggarakan acara buka puasa bersama setiap harinya di gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). Selain buka puasa bersama, juga diselenggarakan sholat tarawih, membaca Al Quran, ceramah agama dan kegiatan lainnya. Makanan dan minuman untuk berbuka disediakan oleh berbagai kelompok masyarakat atau perorangan yang diatur jadwalnya oleh panitya Ramadhan di Mushola KBRI. *Tulisan ini disumbangkan oleh Irawan Nugroho

XS
SM
MD
LG