Harian Washington Post melaporkan, Presiden Bush memberikan mandat kepada Departemen Pertahanan untuk menyediakan pelatihan perang kepada lawan-lawan pemimpin Irak Saddam Hussein. Harian itu mengutip pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya mengatakan, pelatihan lima ribu orang warga Irak itu akan dimulai bulan November. Dikatakan, para pembangkang Irak itu akan bertindak sebagai penasihat, pemandu dan penterjemah di medan pertempuran untuk pasukan darat Amerika di Irak. Kongres telah memberikan mandat kepada Presiden Bush untuk kalau perlu menggunakan kekerasan dalam usaha mengakhiri program senjata pemusnah masal Irak.
Dewan Keamanan PBB menggarap rincian resolusi kompromi yang diajukan Amerika untuk melucuti senjata Irak. Usul resolusi itu memperingatkan adanya konsekuensi yang tidak disebut secara tegas, kalau Irak tidak mengakhiri program senjata nuklir, kuman dan kimianya. Para diplomat Amerika mengatakan, mereka berharap dapat menyetujui resolusi mengenai Irak selambat lambatnya akhir pekan depan. Namun para pejabat Amerika menekankan bahwa Amerika dapat menyerang Irak setiap saat, dengan atau tanpa persetujuan PBB.