Kata Menteri Luar Negeri Rusia Igor Ivanov, Moskow mungkin akan setuju untuk menggunakan kekerasan militer atas Irak, kalau tim pemeriksa senjata PBB mendapat kesulitan dalam menjalankan tugas mereka. Keterangan Menteri LN Rusia itu agaknya telah memperkecil perbedaan antara Amerika dan Rusia, sambil DK membahas rumusan baru resolusi DK PBB tentang Irak. Rancangan resolusi paling baru yang diajukan Amerika itu mengatakan, Irak akan menghadapi sejumlah konsekuensi, yang tidak dirinci, apabila tidak memberikan akses seluas-luasnya kepada tim pemeriksa senjata PBB. Rusia dan perancis sebelum ini menolak rancangan resolusi yang diajukan Amerika untuk memberi ijin bagi penggunaan kekerasan atas Irak. Karena penolakan itu, Amerika mengajukan rancangan baru, tapi tidak menjelaskan konsekuensi apa yang akan dilancarkan atas Irak kalau Bagdad terus membangkang. Kata Menteri LN Amerika Colin Powell, rancangan resolusi yang baru itu tidak menghilangkan hak Amerika untuk melakukan tindakan bela-diri, dan tidak memerlukan resolusi DK yang kedua guna melancarkan serangan militer atas Irak.