Tautan-tautan Akses

AS: Empat Musim, Empat Gaya Hidup - 2002-10-15


Bila Indonesia, seperti negara-negara tropis lainnya, mengenal dua musim—kemarau dan hujan, Amerika Serikat mengalami empat musim dalam setahun, masing-masing dengan perubahan suhu yang cukup besar. Itu berarti, masyarakat yang tinggal di sini harus siap-siap menyesuaikan hidup mereka empat kali pula dalam setahun.

Letak geografis AS di belahan bumi bagian Utara mengakibatkan empat rotasi cuaca: Fall atau musim gugur (23 September – 20 Desember), Winter atau musim dingin (21 Desember – 20 Maret), musim semi (21 Maret – 20 Juni) dan musim panas (21 Juni – 22 September).

Setiap musim pun punya ciri khas tersendiri.

Musim gugur, seperti yang sedang berlangsung saat ini, bermula dengan cuaca hangat sebagai kelanjutan dari musim Panas. Namun secara perlahan-lahan temperatur udara pun semakin menurun, dibarengi rontoknya dedaunan. Banyak yang bilang ini musim terindah, mengingat eksotisnya warna dedaunan yang menguning, ditingkah coklatnya ranting pohon dan birunya langit.

Musim gugur juga menjadi ajang berlangsungnya berbagai pertandingan olahraga profesional. Musim pertandingan bola basket NBA misalnya, bermula saat musim gugur dan terus berlanjut sampai musim semi.

Karena rendahnya temperatur, selama musim dingin orang-orang pun mengurangi kegiatan di luar ruangan. Untuk orang-orang yang datang dari belahan dunia tropis, menyesuaikan diri saat musim dingin merupakan tantangan tersendiri.

Buni Yani, salah seorang penyiar Siaran Indonesia, misalnya, masih ingat pengalamannya saat mengalami musim dingin pertama kalinya, tiga tahun silam. Melihat debu-debu putih turun dari langit dan lalu jatuh di tanah merupakan pengalaman tersendiri baginya. Namun itu tidak berlangsung lama.

“Awalnya saya suka, tapi lama-lama kok rasanya tiga bulan dalam musim dingin lama sekali,” ujarnya. “Bibir saya pecah-pecah dan saya selalu pilek.”

Nia Sutadi, salah seorang penyiar dan produser Siaran Indonesia, juga mengaku menjadi lebih rentan sakit.

“Selama di sini saya ada kebiasaan baru,” katanya, “yaitu gampang masuk angin pas musim dingin.”

Baik Buni maupun Nia mengakui mereka lebih menyukai musim semi dan gugur dibandingkan musim panas atau dingin.

“Perbedaan cuacanya terlalu ekstrim. Kalau summer terlalu panas, sementara winter terlalu dingin,” kata Buni.

Musim semi juga merupakan pilihan mahasiswa-mahasiswa di Amerika Serikat, ditandai dengan tingginya tingkat kehadiran di kelas. Selain itu, banyak ajang olahraga yang bermula di musim Gugur yang berpuncak di musim cerah ini.

Ada satu ciri khas musim semi yang hanya ada di kota Washington, yaitu mekarnya bunga cherry blossoms. Bunga berwarna putih dan merah muda ini mudah ditemui di kawasan pusat kota sekitar Washington Monument.

Dan tentunya ada musim Panas, yang banyak dipakai sebagai masa liburan para pelajar dan mahasiswa di Amerika Serikat. Selain ditandai tingginya temperatur, musim panas juga akrab sebagai masa dimana banyak pelajar, bila tidak berlibur, bekerja paruh waktu.

XS
SM
MD
LG