Tautan-tautan Akses

Memiliki Rumah Adalah Impian Orang Amerika - 2002-10-07


Meskipun harga rumah semakin meningkat di Amerika, memiliki rumah masih bisa dijangkau oleh sebagian besar orang Amerika. Demikian menurut kajian yang dilakukan oleh Institut Milken. Para analis pada lembaga penelitian swasta itu mengatakan membeli rumah semakin sulit di California.

Memiliki rumah disebut sebagai impian orang Amerika. Warga Amerika membanjiri daerah pinggiran kota setelah Perang Dunia Kedua untuk membeli rumah dan sepetak tanah, dan kini, 68 persen dari warga Amerika memiliki rumah sendiri.

Ekonom Susanne Trimbath dari Institut Milken di Santa Monica, California, mengatakan tiga faktor menentukan harga rumah.

Harga rumah, tingkat pendapatan, dan tentu saja, suku bunga. Bahkan jika harga rumah naik, sepanjang suka bunga hipotek tetap rendah dan pendapatan naik, Anda tak akan kecewa karena bisa membelinya.

Trimbath mengatakan “mampu membeli” berarti membayar 20 persen dari harga rumah sebagai panjar, dan melunasi sisanya melalui hipotek, yakni membayar tak lebih dari 30 persen dari penghasilan setiap bulan.

Di California, tingkat pemilikan rumah 58 persen, atau 10 persen di bawah angka rata-rata nasional. Tetapi di kota-kota seperti Los Angeles, perumahan terlalu mahal bagi banyak keluarga, meskipun tingkat suku bunga hipotek di bawah enam persen.

Para kontraktor di California menghadapi peraturan lingkungan dan pembatasan-pembatasan lainnya yang menambah biaya. Tanah harganya mahal, dan masyarakat setempat seringkali menawarkan insentif yang kecil untuk pembangunan rumah. Mereka mendorong pembangunan toko-toko kecil karena kalangan usaha membayar pajak hak milik yang lebih tinggi dibandingkan para pemilik rumah.

Allan Kingston adalah Kepala Century Housing, sebuah lembaga nirlaba yang membangun rumah yang harganya terjangkau. Ia mengatakan di beberapa bagian California, orang menghabiskan terlalu banyak pendapatan mereka untuk pembayaran hipotek rumah.

Tidak cuma 30 atau 40 persen. Kita punya kota-kota dan wilayah metropolitan di California di mana orang menghabiskan 50 persen atau lebih pendapatan mereka hanya untuk membayar rumah.

Kontraktor rumah itu menambahkan, terlalu sedikit rumah yang dibangun, yang membuat harganya naik.

Harga rumah di Amerika terus-menerus meningkat selama 10 tahun terakhir, dan beberapa analis khawatir peningkatan itu terlalu tinggi yang bisa menimbulkan harga rumah turun tajam.

Tetapi Trimbath mengatakan Amerika memiliki suplai empat bulan rumah siap huni. Ia mengatakan suplai yang terbatas akan menimbulkan permintaan tetap tinggi, jadi kemungkinan tak membuat harga jatuh secara tiba-tiba.

Analis itu mengatakan terjadi penurunan harga rumah setidaknya di satu tempat, yakni kawasan teknologi tinggi California di Bukit Silikon, di mana harga rumah rata-rata telah meningkat menjadi lebih dari setengah juta dolar. Tetapi jatuhnya ekonomi Internet baru-baru ini membuat harga-harga rumah yang tinggi di sana turun ke harga yang lebih realistis.

Trimbath mengatakan selama pendapatan, suku bunga dan harga tetap stabil, impian memiliki rumah akan masih dalam jangkauan banyak orang Amerika. Di tempat-tempat seperti California dan kompleks-kompleks perkotaan, ia mengatakan, para pejabat perlu melakukan beberapa perencanaan untuk membuat harga rumah bisa terjangkau.

XS
SM
MD
LG