Sekurang-kurangnya 133 petani kulit putih ditahan karena tidak mengindahkan perintah agar mengosongkan tanah-tanah pertanian mereka, sementara pemerintah Zimbabwe meningkatkan upaya untuk merampas tanah milik warga kulit putih untuk dibagikan kepada warga kulit hitam yang tidak memiliki tanah. Kurang lebih 2.900 petani telah diberitahu agar meninggalkan rumah-rumah mereka atau menghadapi hukuman penjara selama dua tahun dan denda. Sementara itu, Serikat Petani Komersial, yang mewakili terutama petani-petani putih, mengatakan kalau perintah itu dijalankan atas semua tanah pertanian Zimbabwe dapat menderita kerugian produksi tanam-tanaman dan hewan senilai hampir 70 juta dolar. Pemerintah mengatakan perampasan tanah pertanian itu merupakan kepanjangan dari upayanya untuk membebaskan negara dari kekuasaan kolonial.