Lebih dari seratus anggota Parlemen Iran menyatakan dukungan pada seorang Imam senior Iran yang mengundurkan diri untuk memprotes kebijakan kelompok garis keras di Iran.
Ayatollah Jalleddin Taheri menghentikan tugas-tugasnya memimpin doa di kota Isfahan pada hari Selasa. Pengunduran dirinya jatuh bersamaan dengan peringatan tiga tahun aksi mahasiswa besar-besaran diseluruh Iran. Dalam surat pengunduran diri yang bernada marah, Ayatollah Jalleddin Taheri menuduh imam-imam konservatif dalam pemerintah Islam melumpuhkan lembaga-lembaga terpilih dan sipil di Iran. Ini mereka lakukan demi agama.
Pada hari Kamis 125 anggota Parlemen Iran menandatangani surat dukungan dimana mereka menjelaskan mereka memahami keprihatinan Ayatollah Jalledin Taheri dan berharap rakyat akan mendengar himbauannya.
Beberapa koran Iran tetap menurunkan berita reaksi terhadap pengunduran diri Ayatollah Taheri meskipun ada larangan meliputnya dari Dewan Agung Keamanan Nasional Iran.