Para anggota parlemen oposisi telah kembali memaksa parlemen India untuk menghentikan sidangnya, dengan tuntutan pemecatan segera seorang gubernur negara bagian yang dituduh membutakan mata terhadap kerusuhan antar agama. Penghentian sidang terjadi setelah pertemuan seluruh partai itu gagal menanggulangi perbedaan pendapat mengenai siapa yang bertanggungjawab atas pertumpahan darah antara kelompok Hindu dan Muslim di negara bagian Gujarat. Lebih dari 800 orang tewas sejak Februari lalu. Pihak oposisi telah melumpuhkan parlemen India 5 hari belakangan ini, dengan menuntut koalisi yang berkuasa pimpinan partai nasionalis Hindu, memecat gubernur negara bagian Gujarat. Pemerintahan PM Atal Behari Vajpayee telah menolak seruan-seruan itu, dengan berkilah bahwa pemilihan umum awal justru dapat diselenggarakan.