Parlemen India mulai mengadakan rapat bersama untuk mempertimbangkan UU anti terorisme yang oleh pihak oposisi dianggap berlebihan. Pemungutan suara diperkirakan akan berlangsung hari ini. Majelis Rendah dari parlemen menyetujui RUU ini minggu lalu. Tetapi Majelis Tinggi menolaknya, karena fihak oposisi memegang posisi majoritas. RUU ini akan mengijinkan penahanan dari tersangka teroris sampai 90 hari tanpa peradilan. UU ini juga mengatur pemotongan dana untuk teroris, menyita aset mereka dan menyadap komunikasi mereka. Unsur-unsur RUU ini sudah diberlakukan awal tahun ini lewat sebuah dekrit Presiden, tetapi masa lakunya akan berakhir bulan depan.