Para perunding dari pemerintah Indonesia dan Pemberontak Aceh, GAM, telah menyelesaikan perundingan dua hari di Jenewa. Tidak dilaporkan adanya terobosan. Tetapi seorang jurubicara GAM menggambarkan perundingan Jenewa itu "baik" dan mengatakan kedua belah pihak akan bertemu lagi. Belum diumumkan tanggal pasti untuk perundingan berikut. Kemungkinan akan mencapai kemajuan dibayangi oleh kekerasan baru yang pecah di Aceh, termasuk terbunuhnya penglima militer pemberontak Abdullah Syafei. Dan perundingan Jenewa itu dilihat terutama ditujukan untuk memulihkan kepercayaan antara kedua belah pihak. Perundingan yang dibuka hari Sabtu di satu tempat yang tidak diungkapkan, merupakan yang terbaru dari serangkaian usaha untuk mengakhiri konflik yang sudah berlangsung satu dasawarsa di Provinsi Aceh, yang telah menewaskan ribuan orang. Henry Dunant Center for Humanitarian Dialogue yang berkedudukan di Swiss bertindak selaku penengah dalam perundingan dua-hari antara Gerakan Aceh Merdeka dengan pemerintah Indonesia itu. Badan tersebut menolak memberi keterangan rinci. Pembicaraan tetap diselenggarakan meskipun panglima pemberontak Abdullah Syafei tewas dalam tembak-menembak dengan pasukan Indonesia bulan Januari lalu.