Kelompok separatis di Aceh tidak akan hadir dalam perundingan damai yang direncanakan akan diadakan hari sabtu di Jenewa, karena meningkatnya kekerasan di Aceh. Pemimpin gerakan Aceh merdeka mengatakan hari Selasa, mereka tidak bisa menghadiri pertemuan karena masih berkabung karena tewasnya komandan perang mereka dalam pertempuran dengan pasukan pemerintah minggu lalu. Panglima Abdullah Syafei tewas ditembak oleh tentara Indonesia. Kata para pemberontak, Syafei dilacak lewat sebuah alat elektronik kecil yang dipasang dalam surat undangan resmi dari pemerintah Indonesia, untuk menghadiri perundingan damai itu. Kata pemberontak, pemerintah Indonesia tidak sungguh-sungguh menghendaki dialog dengan rakyat Aceh. Tahun lalu, polisi Indonesia menangkap enam orang perunding yang dikirim pemberontak untuk hadir dalam perundingan damai di Banda Aceh. Hanya satu orang dari ke-enam perunding itu yang dibebaskan. Tidak ada tanggapan pemerintah Indonesia atas pengumuman pemberontak itu.