Harian Wall Street Journal mengatakan, sebuah kelompok yang mengaku menyandera seorang wartawan harian itu di Pakistan menuntut perlakuan yang lebih baik terhadap para anggota Taliban dan Al Qaeda yang tertangkap di Afghanistan, dan ditahan Amerika. Dikatakan, harian Wall Street Journal telah menerima email dari sebuah kelompok yang menyebut dirinya Gerakan Nasional Bagi Pemulihan Kedaulatan Pakistan. Kelompok itu mengatakan, pihaknya menyandera wartawan Wallstreet Journal Daniel Pearl, yang hilang Rabu lalu. Email itu mengatakan, wartawan itu disandera dalam dalam kondisi manusiawi, mirip dengan yang dialami para anggota Al Qaeda dan Taliban di Guantanamo, Kuba. Dikatakan, Daniel Pearl akan mendapat perlakuan lebih baik kalau kondisi para tawanan Amerika diperbaiki dan para warga Pakistan dipulangkan. Email itu menuduh Daniel Pearl sebagai mata-mata CIA, dan disertai foto yang menunjukkan Daniel Pearl, dengan pistol ditodongkan pada kepalanya. Wallstreet Journal dan CIA membantah bahwa Daniel Pearl bekerja untuk Dinas Intelijen Amerika itu.
Sebelumnya harian ekonomi Amerika, Wall Street Journal melaporkan telah menerima foto-foto wartawannya yang hilang di Pakistan. Kata jurubicara harian itu, ke-4 foto yang diterima lewat email menunjukkan wartawan Daniel pearl dengan pistol yang ditempelkan ke kepalanya. Surat email yang diterima itu mengatakan Daniel Pearl adalah mata-mata dinas intellijen amerika CIA. Tapi harian wall street journal mengatakan, penerbitannya tidak punya hubungan dengan kegiatan pemerintah Amerika, dan kantor berita associated press mengutip jurubicara CIA yang mengatakan, wartawan itu tidak pernah bekerja bagi CIA. Kata para pejabat Pakistan, pearl hilang di dekat kota Karachi hari Rabu setelah mengadakan pertemuan dengan seorang wakil kelompok militan Islam, Harkat–ul Mujahiddin, yang disebut oleh Amerika sebagai kelompok terroris. Kata Wall Street Journal, wartawan itu sedang mengumpulkan bahan-bahan tulisan untuk laporan tentang Osama bin Laden dan jaringan al-Qaida pimpinannya.