Mendagri India L.K. Advani mengatakan serangan terhadap gedung parlemen minggu lalu jelas diarahkan untuk membunuh para pemimpin politik dan ia menuduh Pakistan sebagai sponsor kelompok-kelompok yang terlibat didalamnya. Dalam pidato yang pertama sehubungan dengan serangan itu, Advani memberi tahu parlemen pasukan keamanan berhasil mencegah sebuah bencana nasional. 13 orang, termasuk lima penyerang, terbunuh dalam insiden ini. Mendagri Advani mengulang kembali tuduhannya bahwa dua kelompok militan Islam dari Pakistan bersama-sama melakukan serangan itu. Menurut Advani, intelejen militer Pakistan mendukung dan mensponsori kelompok-kelompok ini. Pakistan menolak tuduhan ini.
Sementara itu Cina menghimbau India dan Pakistan agar menahan diri saat ketegangan antara kedua negara ini meningkat menyusul serangan teroris terhadap gedung parlemen di New Delhi. Seorang jubir Kemlu Cina mengatakan Beijing berharap kedua negara itu akan memelihara perdamaian dan terus menahan diri dalam rangka mencegah ketegangan yang baru di wilayah itu. Jubir mengatakan serangan di New Delhi tidak akan mempengaruhi kunjungan resmi Presiden Pervez Musharraf ke Cina. Jendral Musharraf direncanakan akan tiba di Beijing pada hari Kamis.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika mendesak India menyelesaikan penyelidikan terhadap serangan di gedung parlemennya pekan lalu sebelum mengambil sesuatu tindakan terhadap Pakistan. Desakan ini dikeluarkan pada kala India menyatakan sedang bersiap-siap untuk membalas serangan itu yang menewaskan 13 orang termasuk ke-5 pelakunya. India telah menempatkan pasukannya dalam siaga tinggi di sepanjang perbatasan dengan Pakistan di kawasan Kashmir yang disengketakan. India menyatakan serangan di parlemen itu didukung Dinas Intelijen Militer Pakistan dan dilancarkan oleh dua gerakan militan muslim yang berkedudukan di Pakistan. Pakistan membantah semua tuduhan. Namun Departemen Luar Negeri Amerika menyatakan Pakistan perlu mengatasi kegiatan teroris di dalam perbatasannya. India menuduh Pakistan mempersenjatai muslim militan yang menentang pemerintahan India di Kashmir yang disengketakan.