Para penyelidik meneruskan pencarian petunjuk-petunjuk penyebab kecelakaan pada hari Senin di New York yang menewaskan 269 orang. Regu-regu darurat meneliti lokasi reruntuhan pesawat hari ini untuk mencari perekam data penerbangan yang mencatat kecepatan, kondisi mesin, dan instrumen lainnya. Meski penyebab kecelakaan ini masih belum jelas, pejabat perhubungan Amerika petunjuk awal mengarah pada kerusakan mesin, dan bukan karena terorisme. Pemerintah Dominika telah mengumumkan hari duka selama tiga hari untuk para korban. Banyak dari korban kecelakaan ini warga Dominika yang pulang kesana untuk merayakan hari libur menjelang Natal.
Sebelumnya, Presiden Bush menyampaikan ucapan dukacita sedalam-dalamnya kepada warga kota New York menyusul jatuhnya pesawat penumpang American Airlines di kawasan penduduk di kota itu Senin pagi. Yang berwenang mengatakan mereka tidak berpendapat ada yang selamat di antara 255 orang dalam pesawat itu. Bush mengatakan sungguh memilukan untuk lagi-lagi menyampaikan dukacita kepada warga New York setelah serangan teroris 11 September. Para pejabat Amerika mengatakan, tanda-tanda awal menunjukkan jatuhnya pesawat itu adalah suatu kecelakaan, bukan akibat serangan teroris. Pesawat jet Airbus itu dalam penerbangan ke Republik Dominika dan jatuh tidak lama setelah tinggal landas dari bandar udara Kennedy New York. Walikota New York Rudolp Giulini mengatakan, 161 mayat telah ditemukan dan 6 orang di daerah tempat kecelakaan di kawasan Rockaway dikabarkan hilang. Flight data recorder pesawat cepat ditemukan dan telah diterbangkan ke Washington untuk diperiksa.