Uni Eropa mengirim pejabat-pejabat tinggi ke Pakistan dan Timur Tengah dalam upaya merangkul negara-negara Muslim agar masuk dalam koalisi pimpinan Amerika melawan terorisme internasional. Kepala kebijakan luar negri Uni Eropa Javier Solana, Komisaris Hubungan Luar Uni Eropa Chris Patten dan mentri LN Belgia Louis Michel memulai misi mereka ke enam negara hari Senin ini. Tujuan pertama mereka adalah Pakistan, satu dari dua negara yang mengakui pemerintahan Taleban di Afghanistan. Rombongan Uni Eropa itu juga akan mengunjungi Iran, Arab Saudi, Mesir, Yordania dan Suriah. Tujuan mereka adalah membujuk pemimpin-pemimpin di negara-negara tersebut bahwa koalisi pimpinan Amerika itu ditujukan pada kaum terosis, bukan Muslim atau Arab. Keenam negara Teluk Arab mengatakan mereka akan mendukung koalisi anti terorisme, tetapi mereka tidak mengatakan hari Ahad apakah mereka akan memperbolehkan Amerika menggunakan fasilitas-fasilitas militer mereka. Filipina mengatakan memperbolehkan pesawat-pesawat Amerika mengisi bahan bakar di wilayahnya sebagai bagian sumbangan kepada koalisi itu.
Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan konsultasi dengan pemimpin-pemimpin lima negara Asia tengah untuk mengkoordinasi tanggapan terhadap serangan teroris di Amerika Serikat. Pembicaraan lewat tilpon yang dilakukan Presiden Putin itu dilakukan setelah ia mendapat briefing hari Ahad dari kepala Staf Umum Rusia, Jendral Anatoly Kvashnin. Jendral Kvashnin baru saja kembali dari Tajikistan dan mengadakan pertemuan dengan sebuah delegasi dari Persekutuan Utara, oposisi utama terhadap kelompok Taleban di Afghanistan. Mentri LN Persekutuan Utara, Abdullah mengatakan pemimpin-pemimpin militer membahas lokasi berbagai pasukan di Afghanistan agar dapat dilakukan koordinasi usaha internasional memerangi terorisme.