Filipina mengizinkan pesawat militer Amerika mengisi bahan bakar di wilayahnya sebagai bagian sumbangannya dalam persiapan militer Amerika untuk kemungkinan melancarkan serangan terhadap kaum teroris yang diyakini bertanggung-jawab bagi serangan terhadap World Trade Center dan Pentagon. Jurubicara Angkatan Udara Filipina Kolonel Horacio Lapinid mengatakan Filipina telah menerima pemberitahuan bahwa pesawat-pesawat Amerika akan datang lagi ke Filipina untuk mengisi bahan bakar, tetapi belum dikatakan kapan pesawat-pesawat itu akan tiba. Ia mengatakan pesawat-pesawat itu mungkin akan mengisi bahan bakar di bekas pangkalan Angkatan Udara Amerika Clark di utara Manila atau di pelabuhanudara internasional Mactan di Filipina Tengah. Kolonel Lapinid mengatakan berdasarkan perjanjian yang ada, Amerika Serikat diberi izin penuh untuk terbang di angkata Filipina kapan saja, yang diperlukan hanyalah koordinasi sebelumnya dengan kantor departemen luar negri. Kamis lalu, tiga pesawat tempur Hornet F-18 dari pangkalan militer Amerika di Kadena, Jepang mengisi bahan bakar di Cebu. Presiden Gloria Arroyo telah menyatakan dukungan penuh Filipina dalam perang Amerika terhadap terorisme global.
Sementara, ribuan warga Singapura dipimpin oleh PM Singapura Goh Chok Tong menyalakan lilin di Stadion Nasional hari Ahad untuk mendoakan para korban serangan teroris di AS. PM Goh mengatakan Singapura berdiri di pihak Amerika dan memuji rakyat Amerika bagi apa yang disebutnya kekuatan batin mereka yang besar. Para pemimpin agama dari sembilan agama mengucapkan doa setelah paduan suara mengajak kurang lebih 15.000 hadirin menyanjikan lagu kebangsaan Singapura dan Amerika Serikat. Kurang lebih 15.000 orang Amerika hidup di Singapura dan banyak perusahaan Amerika mempunyai cabang di sana. Dalam pidato dalam upacara itu, Dutabesar Amerika untuk Singapura Frank Lavin menyatakan terima-kasih kepada rakyat Singapura bagi simpati yang mereka berikan.