Tiga menteri pemerintah Australia bertemu dengan para pejabat di Jakarta untuk mendesak agar Indonesia menghentikan arus imigran gelap ke Australia melalui Indonesia. Setelah pembicaraan selama tiga jam Kamis kemarin, Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer mengatakan kedua pihak bertekad untuk bekerjasama membenahi ketegangan diplomatik belum lama ini menyangkut pencari suaka yang tidak diinginkan oleh kedua pihak. Pembicaraan lebih lanjut akan dilangsungkan pekan depan. Australia menolak menerima lebih dari 430 imigran – yang sebagian besar warga Afganistan – yang diselamatkan dari laut oleh sebuah kapal barang Norwegia tanggal 26 Agustus. Krisis itu reda sewaktu Selandia Baru dan negara pulau di Pasifik, Nauru, setuju menampung para imigran tersebut selagi permohonan suaka politik mereka diproses. Di Canberra Kamis kemarin, Perdana Menteri Australia John Howard mengatakan menteri-menterinya akan berusaha membujuk Jakarta untuk membangun sebuah kamp untuk menampung para pencari suaka di Indonesia. Menteri Luar Negeri Indonesia Hasan Wirayuda mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan pembangunan sebuah fasilitas karantina untuk menampung pendatang gelap tetapi ia tidak menjelaskan lebih jauh. Menurut analis, ribuan imigran gelap masuk diam-diam ke Indonesia setiap tahun, dengan harapan untuk pergi ke Australia. Sebagian besar datang dari Timur Tengah atau Asia Selatan.