Pemerintah Indonesia telah menandatangani letter of intent (LOI) dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk melicinkan jalan bagi dilanjutkannya pengucuran program pinjaman 5 milyar dolar. Persetujuan itu membentangkan jadwal waktu bagi serangkaian program reformasi termasuk tetap mempertahankan suatu batas terhadap defisit anggaran belanja pemerintah dan menjual mayoritas saham di sebuah bank yang bermasalah.
Anoop Singh, wakil direktur IMF urusan Asia-Pasifik, Senin ini mengatakan, bahwa dewan eksekutif IMF diduga akan bertemu pekan depan untuk secara resmi menyetujui letter of intent itu. Persetujuan tadi akan memungkinkan pengucuran bantuan dana 400 juta dolar yang dibekukan Desember lalu ketika Indonesia gagal melaksanakan program reformasi pada batas waktunya.