Menurut sebuah laporan penyidikan gabungan, kesalahan teknis dan masalah bahasa menyebabkan penembakan tidak sengaja sebuah pesawat penginjil Amerika oleh Angkatan Udara Peru pada bulan April lalu. Hasil penyidikan gabungan Amerika Serikat-Peru itu diungkapkan hari ini di Departemen Luar Negeri di Washington. Asisten Menteri Luar Negeri Rand Beers memberitahu wartawan bahwa terputusnya komunikasi antara sebuah pesawat pengintai yang dioperasikan Amerika dan sebuah pesawat tempur jet Peru menyebabkan penembakan jatuh pesawat tersebut yang menewaskan seorang penginjil Baptis dan putrinya. Pesawat tempur jet Peru itu melepaskan tembakan ke arah pesawat penginjilan itu setelah membuat kesimpulan keliru bahwa pesawat itu menyelundupkan obat bius gelap.