Perdana Menteri Macedonia menyerukan kepada pasukan pemerintah untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai orang-orang bersenjata etnik Albania sebelum pemerintah menandatangani perjanjian untuk mengakhiri pertempuran etnik yang sudah berlangsung berbulan-bulan. Ljubko Georgievski mengatakan memalukan bagi Macedonia untuk menandatangani perjanjian perdamaian sementara pemberontak menguasai wilayah di Macedonia Utara dan Barat. Namun, menteri luar negeri negara itu, Ilenka Mitreva hari ini mengecam kalangan garis keras seperti Georgievski dengan mengatakan mereka tampaknya menganggap dialog sama dengan kelemahan. Pembicaraan antara pihak-pihak yang mewakili golongan minoritas etnik Albania dan mayoritas Masedonia menurut rencana akan dilanjutkan hari Jumat setelah istirahat satu hari. Hari Rabu, para pemimpin pemerintah menyetujui sementara rancangan untuk memberi bahasa Albania status resmi di wilayah-wilayah dimana etnik Albania meliputi paling kurang 20 persen penduduk.