Para pakar dari 13 negara Arab dalam pertemuan di Syria mengatakan boikot Arab terhadap Israel harus dihidupkan kembali. Mereka berkumpul menghadiri pertemuan skala besar pertama dalam delapan tahun Kantor Pusat Boikot Terhadap Israel yang berkedudukan di Damaskus. Komisaris Jenderal Kantor itu, Ahmad Khazaa mengatakan, ada kesepakatan total tentang perlunya menghidupkan kembali boikot itu. Namun, perpecahan di kalangan negara Arab telah kelihatan dari yang hadir dalam pertemuan itu. Mesir dan Yordania tidak hadir, begitu pula Qatar, Oman, Maroko dan Mauritania. Kantor Pusat Boikot Terhadap Israel itu didirikan 50 tahun lalu untuk mencatat perusahaan-perusahaan asing mana yang melakukan bisnis dengan Israel, kemudian berusaha melarang perusahaan itu melakukan bisnis di dunia Arab. Kantor itu sudah sejak tahun 1993 tidak aktif. Pertemuan berikutnya dijadwalkan bulan Oktober nanti.