Para pejabat Amerika mengatakan, sangat sulit untuk mengambil keputusan tidak menjatuhkan hukuman mati atas bekas agen FBI Robert Hanssen, yang telah mengaku menjadi mata-mata Rusia. Hanssen muncul di pengadilan dekat kota Washington hari Jumat dan mengaku bersalah atas 15 tuduhan mata-mata dan berkomplot untuk menjalankan kegiatan mata-mata selama 20 tahun bagi Uni Soviet dan kemudian Rusia. Sebagai imbalan atas pengakuan itu, Hanssen akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan mendapat keringanan. Vonis akan dijatuhkan bulan Januari tahun depan. Kata Wakil Jaksa Agung Amerika Lary Thompson, karena kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan mata-mata Hanssen itu, para pejabat semula menghadapi kesulitan untuk tidak menjatuhkan hukuman mati padanya. Hanssen semula menyatakan diri tidak bersalah atas tuduhan mata-mata itu; tapi kemudian dia mengubah keputusannya. Kata departemen kehakiman, Hanssen menerima hampir satu setengah juta dollar dalam bentuk uang tunai dan sejumlah intan dari moskow bagi kegiatannya antara tahun '79 sampai tahun '99.