Tautan-tautan Akses

McVeigh Tak Sesalkan Eksekusi - 2001-06-11


Timothy McVeigh yang tidak menyesal telah dieksekusi dengan injeksi racun karena meledakkan bom di sebuah gedung Federal di Oklahoma City bulan April 1995 menewaskan 168 orang. Ia menjalani hukuman itu hari Senin di LP Terre Haute, Indiana, dan merupakan eksekusi pertama oleh Pemerintah Federal sejak tahun 1963. Saksi mata mengatakan, veteran perang Teluk Persia umur 33 tahun itu tidak memperlihatkan penyesalan dan tampak menatapkan matanya kepada mereka sebelum mendapat campuran racun maut tadi. Mereka juga mengatakan ia meninggal dengan mata terbuka. McVeigh tidak mau memberi pernyataan lisan tetapi menulis tangan sajak abad ke-19 berjudul 'INVICTUS' yang berahir dengan bunyi "saya tuan nasib saya, saya nahoda jiwa saya." Presiden Bush mengatakan, eksekusi terhadap pelaku peledakan bom di Oklahoma City, Timothy McVeigh membawa keadilan bagi para korban peledakan itu bukan pembalasan. Membacakan pernyataan singkat kurang lebih satu jam setelah McVeigh diukum mati dengan suntikan maut, Presiden Bush mengatakan tiap orang yang luka/cedera akibat ledakan itu sekarang dapat merasa lega karena sudah ada yang disebutnya 'perhitungan.' Ia menandaskan, hukuman mati terhadap McVeigh tidak dapat mengembalikan yang telah hilang, dan memang tidak bertujuan untuk itu. Presiden Bush mengahiri pernyataannya dengan mengatakan kasus perbuatan McVeigh dapat dibuktikan dan keputusan hukuman atas dirinya diambil dengan tenang. Kemudian ia menambahkan, sesuai hukum Amerika persoalannya telah selesai. Sementara, pelaksanaan hukuman mati terhadap Timothy McVeigh dikutuk luas di Eropah. Dewan Eropah menyebut eksekusi itu 'memilukan, menyedihkan, dan salah.' Pernyataan Dewan mengatakan, Amerika harus memikirkan kembali sikapnya terhadap hukuman mati dan menyesuaikan posisinya dengan bagian besar masarakat dunia yang bebas dan demokratis. Semua 43 negara anggota Dewan telah memaklumkan moratorium terhadap hukuman mati. Sementara, kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyatakan kematian McVeigh menunjukkan Amerika telah membiarkan dendam mengalahkan keadilan. Tajuk-rencana suratkabar Jerman BILD mengemukakan, meskipun tidak merasa kasihan kepada McVeigh namun pembunuhan yang beralasan menciptakan pembunuh.

XS
SM
MD
LG