<!-- IMAGE -->
Ribuan pelayat berkumpul di kota Karachi, Pakistan selatan, Sabtu dengan penjagaan keamanan ketat untuk menghadiri pemakaman sebagian dari 31 orang korban dalam dua serangan pemboman sehari sebelumnya. Jumlah korban meningkat karena beberapa orang meninggal Jumat malam.
Sebagian dari para korban pemboman itu sedang memperingati akhir peristiwa tahunan masa berkabung 40 hari meninggalnya ulama Shiah cucu Nabi Muhammad S.A.W.
Karachi telah menjadi ajang terjadinya kekerasan secara sporadis antara umat Muslim Sunni dan Shiah pada masa lalu. Kota itu Sabtu tegang dan banyak bisnis tutup.
Para pejabat mengatakan, seorang pembom bunuh diri dengan berkendaraan sepeda motor menabrak bus yang mengangkut para peziarah Muslim Shiah ke prosesi keagamaan Jumat, menewaskan sedikitnya 12 orang. Para penyelidik mengatakan, banyak perempuan dan anak-anak berada di dalam bus.
Penasehat senior pemerintah provinsi Sindh, Sharmila Farooqi mengatakan, sangat disayangkan, bahwa peristiwa itu terjadi pada saat berlangsung usaha mengatasi perbedaaan politik dan mewujudkan penyelesaian secara damai untuk mengakhiri pembunuhan.
Kemudian pada hari itu, sekurang-kurangnya 13 orang lagi tewas ketika sebuh bom meledak di luar pintu masuk ke ruangan rumah-sakit gawat darurat yang sedang merawat pasien dari ledakan pertama.
Menurut polisi, bom ketiga di rumah-sakit dapat dijinakkan.