Tentara Thailand hari Senin mulai memulangkan sekitar 4000 pencari suaka suku Hmong ke Laos, ditengah kekhawatiran internasional mereka akan disiksa di sana.
Departemen Luar Negeri
Amerika mengeluarkan pernyataan Minggu malam yang menyebut pemulangan paksa itu
"adalah pelanggaran serius prinsip-prinsip kemanusiaan internasional".
Pernyataan itu mendesak pihak berwenang Thailand untuk menghentikan pemulangan tersebut dan mendesak Laos "memperlakukan dengan layak warga Hmong yang dipulangkan ke negaranya secara paksa".
Jurubicara pemerintah
Thailand Panitan Wattanayagorn membantah pihaknya memaksa pulang warga suku
Hmong itu.
Berdasarkan hukum Thailand, katanya, mereka adalah imigran gelap dan diperlakukan sesuai hukum berlaku.
Wakil organisasi Human Rights Watch di Thailand Sunai Pasuk mengatakan pemulangan itu sebagai sebuah pelanggaran serius aturan-aturan internasional.