Seorang pemimpin senior oposisi mengecam kekerasan oleh pemerintah terhadap demonstrasi dinegara itu yang menewaskan sedikitnya delapan orang pada hari Minggu.
Ulama reformis Iran Mahdi Karroubi hari Senin mengeluarkan pernyataan yang mempertanyakan bagaimana kelompok ulama Iran bisa memerintahkan pembunuhan warganya sendiri pada hari suci Asyura.
TV pemerintah Press TV mengatakan delapan orang tewas hari Minggu dalam demonstrasi anti-pemerintah yang berbarengan dengan puncak Asyura, sebuah festival suci Syiah. Laporan TV itu tidak memberikan penjelasan. Beberapa sumber mengatakan jumlah korbannya lebih tinggi.
Kelompok oposisi mengatakan polisi menembak mati empat demonstran di Teheran dan menewaskan empat lainnya di kota Tabriz di barat laut.
Mereka juga melaporkan adanya bentrok di kota-kota besar sementara puluhan ribu aktivis oposisi berdemonstrasi, melawan larangan pemerintah agar tidak menggunakan hari Asyura sebagai alasan mengadakan protes. Keresahan hari Minggu itu adalah yang terburuk di Iran dalam enam bulan terakhir.
Sejumlah situs oposisi mengatakan pihak berwenang Iran hari Senin juga menahan aktivis oposisi Ebrahim Yazdi di kediamannya. Yazdi menjabat sebagai menteri luar negeri Iran pada masa pemerintahan pertama sejak revolusi Islam di Iran tahun 1979.
