Diplomat
tertinggi Rusia menuduh Amerika menghambat kemajuan pada perjanjian senjata
nuklir yang baru. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan ia berpandangan
presiden Rusia dan Amerika tidak akan menandatangani perjanjian baru sewaktu
mereka bertemu hari Jumat di Kopenhagen.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hari Kamis menghimbau Amerika supaya
menerima pengurangan lebih besar dalam persenjataan nuklirnya dan mengambil
langkah-langkah verifikasi yang tidak begitu terlalu campur tangan daripada
yang tercantum dalam perjanjian sekarang ini.
Kedua
pemerintahan selama ini bernegosiasi untuk menggantikan Perjanjian Pengurangan
Senjata Strategis tahun 1991, yang dikenal sebagai START. Awal tahun ini,
Presiden Obama dan Presiden Rusia Dmitri Medvedev, mengatakan mereka ingin
menandatangani kesepakatan baru sewaktu KTT pemanasan global hari Jumat di
ibukota Denmark.
Namun, sejak itu Rusia mengisyaratkan pihaknya tidak lagi mengingingkan tim
inspektur Amerika memonitor pabrik rudal utama mereka lagi, sementara Washington
menyatakan pihaknya ingin melanjutkan langkah-langkah transparansi dan
verifikasi yang sudah ada.