Presiden Amerika Barack Obama sudah kembali ke Amerika setelah lawatan ke Norwegia dimana dia menerima Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2009.
Dalam pidatonya sewaktu menerima Hadiah
Nobel di Oslo, Norwegia, Kamis, Obama membahas berbagai etika masa perang dan berbagai
strategi bagi perdamaian. Ia mengakui "kenyataan pahit" bahwa perang tidak akan
dapat dilenyapkan semasa hidup kita.
Obama mengatakan, akan ada saatnya bangsa di setiap negara terpaksa melancarkan perang yang beralasan untuk dilakukan. Misalnya, ia mencatat bagaimana dunia mengakui perlunya mengonfrontasi Saddam Hussein setelah penyerbuannya ke Kuwait tahun 1990 dan mengatakan, penggunaan kekuatan juga dibenarkan dalam perang di Balkan tahun 1990-an, atas dasar kemanusiaan.
Obama menegaskan, selama lebih dari enam
dasawarsa Amerika "ikut menjamin" keamanan dunia, dan ia menyatakan komitmen
itu tidak akan goyah.
Presiden Obama juga mengakui memang ironis bahwa ia menerima Hadiah Nobel Perdamaian hanya beberapa hari setelah ia memerintahkan pengerahan 30 ribu tentara tambahan ke Afghanistan.