Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri memastikan bahwa satu dari empat yang tewas dalam penggrebekan di Solo adalah Noordin Mohammad Top, gembong teroris yang selama ini dicari. Kepastian tersebut disampaikan Kapolri dalam konferensi pers di Mabes Polri hari Kamis.
Kapolri, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan kepastian tewasnya gembong teroris nomor wahid ini diperoleh setelah pusat kedokteran dan kesehatan Polri melakukan pemeriksaan sidik jari.
Kapolri: "Dari sidik jari yang dikirim dari (police Diraja Malaysia) yang minimal 11 titik kesamaan kiri dan kanan dari pemeriksaan sidik jari ini 14 titik kesamaan yang bisa dipertanggung jawabkan secara yuridis formal, identik dengan DPO yang 9 tahun kita jadikan target untuk kita tangkap. Dia adalah Noordin M.Top"
Menurut Kapolri polisi juga telah melakukan tes DNA terhadap Noordin namun hal itu hanya untuk melengkapi .
Selain Noordin M. Top, tim Detasemen Khusus 88 anti teror Mabes Polri juga berhasil menewaskan Bagus Budi Pranoto alias urwah seorang ahli pembuat bom. Selain terlibat dalam peledakan bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton Jakarta beberapa waktu lalu, Bagus juga merupakan pelaku peledakan di depan Kedubes Australia pada tahun 2004.
Hadi susilo dan Murid Dr Azhari dalam merakit bom yaitu Aryo Sudarso juga tewas dalam penggrebekan yang dilakukan sejak tanggal 16 september malam. Dalam penggerebekan itu polisi menemukan dua buah laptop, dokumen-dokumen dan 200 kilo bahan peledak serta senjata M16 lengkap dengan amunisinya.
Kapolri Bambang Hendarso Danuri menjelaskan informasi keberadaan mereka di sebuah rumah di kampung Kepohsari, Mojosongo, Solo itu didapatkan dari 2 tersangka teroris yang berhasil ditangkap pada Rabu siang.
Berdasarkan dokumen yang disita polisi kata kapolri terungkap bahwa Noordin M.Top merupakan Tanzim qoid Al-Qaidah di Asia Tenggara. Begitu juga Sahrir dan Saefudin Zuhri yang kini masih DPO. Sedangkan Ibrahim alias boim , teroris yang tewas di Temangung beberapa waktu lalu merupakan pejabat strategis Al-qaidah untuk wilayah Asia Tenggara.
Kapolri: "Noordin M.Top kedudukannya sebagai Qoid Tanzim Al-qaida di Asia tenggara, termasuk Sahrir dan Saefudin zuhri dan untuk Boim mungkin ada yang berfikir hanya sekedar florist tidak benar demikian. Dia juga pejabat strategis dari tanzim Qoid Al-qaida wilayah Asia Tenggara."
Pengamat pertahanan dan intelijen Wawan Purwanto mengatakan tewasnya Noordin M.Top akan memperlemah jaringan teroris kelompok Noordin. walaupun demikian polri harus tetap waspada karena mereka akan memilih pimpinan yang baru serta merekrut anggota yang baru. Polisi kata Wawan juga harus segera dapat menghentikan adanya pendanaan dari luar negeri untuk peledakan di Indonesia.
Wawan: "Mereka ada suatu link dan link ini yang harus diputus rantainya karena penggerekan organisasi tanpa pendanaan kan tidak bisa jalan."
Sementara itu, Juru bicara keluarga Noordin M.Top di Malaysia, Badaruddin Ismail melalui pesan pendeknya kepada VOA menyatakan pihak keluarga sudah mengetahui soal tewasnya Noordin, dan rencananya keluarga Noordin akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat untuk mengambil jenazah Noordin.