Para pekerja di Baghdad mulai menempatkan tembok-tembok pelindung anti ledakan di sekeliling kementerian luar negeri.
Langkah itu menyusul bom truk hari Rabu yang menewaskan sekitar 100 orang. Ini bertentangan dengan rencana Perdana Menteri Nouri Al Maliki yang mau menyingkirkan tembok-tembok itu di Baghdad sebagai bagian dari kembalinya kehidupan normal setelah kekerasan bertahun-tahun.
Pemerintah Irak hari minggu juga menayangkan sebuah video dikatakan merupakan pengakuan seorang loyalist Saddam Hussein yang mengorganisasikan satu dari dua serangan bom truk di Baghdad hari Rabu.
Juru bicara militer hari Minggu mengatakan lelaki dalam video itu adalah mantan kepala polisi dari propinsi Diyala berusia 57 tahun dan seorang pendukung partai Bath Saddam Husseien yang terlarang.
Tersangka mengatakan ia yang merencanakan bom truk di luar kementerian keuangan di Baghdad bersama-sama dengan seorang anggota partai Baath Suriah.