Para kandidat utama presiden Afghanistan mengunjungi beberapa tempat di negara itu, hari Jumat, guna menggelar kampanye menjelang pemilihan presiden pekan depan.
Presiden Hamid Karzai, yang dalam jajak pendapat diunggulkan di tempat teratas, dijadwalkan berada di kota Herat, Afghanistan Barat. Unggulan kedua dalam jajak pendapat, Abdullah Abdullah, dijadwalkan bertemu para pendukungnya di provinsi Dai Kundi, Afghanistan Tengah. Kandidat lainnya, Ashraf Ghani, berkampanye di provinsi Zabul, Afghanistan Selatan.
Suatu hasil jajak pendapat baru yang dirilis hari Jumat menyatakan Karzai kemungkinan memenangkan pemilu 20 Agustus.
Jajak pendapat terhadap 2.400 orang pada Juli lalu menunjukkan presiden yang sedang berkuasa saat ini didukung 44 persen responden, sedangkan mantan Menlu Abdullah Abdullah menduduki tempat kedua dengan 26 persen suara. Kandidat Ramazan Bashardost meraih 10 persen suara dan dukungan bagi Ashraf Ghani naik menjadi enam persen.
Seorang kandidat harus memenangkan lebih dari 50 persen suara untuk menghindari pemilihan babak kedua.
Juga hari Jumat, sebuah kelompok HAM yang berbasis di New York menuduh presiden Afghanistan Hamid Karzai membuat "kesepakatan yang mustahil" dalam upayanya agar terpilih kembali. Human Rights Watch menyatakan Karzai telah mengizinkan suatu undang-undang perkawinan kontroversial dengan perubahan yang sangat minimal, diberlakukan, untuk meraih lebih banyak suara.