Perdana Menteri Eslandia Johanna Sigurdardottit menghimbau kepada Inggris dan Belanda agar memaklumi keadaan negaranya yang sedang berusaha membayar kembali milyaran dolar kepada penanam modal setelah ambruknya tata perbankan Eslandia.
Sigurdardottit menulis artikel dalam suratkabar Financial Times edisi Jumat bahwa jumlah yang harus dibayar kembali oleh Eslandia kepada Inggris dan Belanda sangat besar, kira-kira separuh dari produk domestik bruto negara itu. Dia mengatakan rakyat Eslandia sedang marah karena harus memikul beban hutang yang sangat besar, yang ditimbulkan oleh orang-orang yang menanam modal dalam perusahaan Landsbanki milik swasta, tetapi rakyat bersedia berkorban.
Deposan dari Inggris dan
Belanda kehilangan milyaran dolar ketika Landsbanki bangkrut tahun lalu dan
pemerintah Eslandia mengambil-alihnya.
Inggris dan Belanda telah memberi
ganti rugi sebagian kepada deposan. Kedua negara sekarang menuntut pembayaran
kembali dari Eslandia.
Sigurdardottit mengatakan demi kepentingan bersama ketiga negara, Eslandia akan memenuhi kewajiban hutangnya. Rancangan Undang-Undang yang mengatur persyaratan ganti-rugi sedang terkatung-katung dalam parlemen.