Kandidat presiden Iran yang kalah dalam pemilu bulan lalu, Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karroubi telah mengajukan permohonan izin untuk mengadakan upacara mengenang para korban kekerasan pasca pemilu Iran.
Media Iran hari Minggu memberitakan, kedua orang itu mengirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri untuk meminta izin acara yang akan diadakan di Teheran hari Kamis pekan ini, tepat 40 hari setelah hari protes yang mengakibatkan paling banyak korban tewas.
Menurut surat tersebut, tidak akan ada pidato dalam acara tersebut, dan para pelayat akan mengenang para korban dengan mengheningkan cipta.
Sedikitnya 20 orang tewas dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa setelah pemilu Iran tanggal 12 Juni yang disengketakan. Pihak oposisi menyatakan pemilu berlangsung curang, namun Dewan Garda Konstitusi yang berkuasa mengukuhkan kemenangan Presiden Mahmoud Ahmadinejad.
Para demonstran
berkumpul di puluhan kota di seluruh dunia hari Sabtu,
untuk memprotes dugaan pelanggaran HAM di Iran dan menyerukan pembebasan mereka
yang ditahan dalam protes setelah pemilu.