Pihak oposisi di Mauritania mengatakan sedang mengumpulkan bukti pemilihan yang curang untuk diajukan kepada Mahkamah Konstitusi. Ini terjadi menyusul terpilihnya pemimpin kudeta tahun lalu, Mohamed Ould Abdel Aziz sebagai presiden baru.
Oposisi mengatakan hari Senin, pihaknya sedang berkemas untuk mengajukan pengaduan yang mencakup adanya surat-suara yang sudah ditandai, kartu tanda pengenal palsu dan daftar pemilih yang dibengkakkan.
Para calon oposisi utama menolak hasil akhir pemilihan sebelum diumumkan hari Minggu, menyebut pemilihan itu sebagai sandiwara dan menampik yang mereka sebut hasil yang sudah direkayasa.
Aziz menolak klaim lawannya dan membantah pendukungnya berbuat curang. Sebelas bulan lalu ia memimpin kudeta militer menjatuhkan presiden pertama yang dipilih secara demokratis di Mauritania.