Pemerintah Australia memperingatkan bahwa lebih banyak serangan teroris sedang direncanakan untuk Indonesia, setelah dua pemboman di hotel menewaskan sembilan orang di Jakarta.
Australia memperbaharui peringatan perjalanan untuk Indonesia hari Minggu, dan menganjurkan warganegaranya agar mempertimbangkan kembali lawatan mereka kenegara itu karena sebuah ancaman besar terjadinya serangan teroris.
Polisi Indonesia mengatakan mereka berpendapat kelompok teroris regional Jemaah Islamiyah bertanggung jawab atas pemboman itu. Hotel Marriott dan Ritz Carlton menjadi sasaran dalam serangan Jumat lalu itu.
Jurubicara polisi Nan Soekarna mengatakan, bom yang tidak meledak dan yang ditinggalkan di salah satu kamar hotel di Marriot mirip dengan handak yang dipakai Jemaah Islamiyah dalam serangan sebelumnya di Bali.
Analis dari International Crisis Group, Sidney Jones, mengatakan militan kelahiran Malaysia Noordin Top kemungkinan merupakan otak dari serangan terakhir ini.